REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memberikan apresiasi kepada masyarakat atas pencapaian Indonesia yang kembali dinobatkan menjadi negara paling dermawan di dunia versi World Giving Index (WGI) 2022.
“Alhamdulillah, Baznas sangat mengucapkan terima kasih kepada para muzaki, amilin-amilat Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) serta para penggerak filantropi Indonesia. Raihan ini menjadi kebanggaan kita semua, dunia mengakui bangsa kita memiliki budaya filantropi yang telah mengakar dan membumi. Budaya tolong menolong memang sudah melekat di bangsa ini sejak dulu, patut kita pertahankan,” ujar Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/10/2022).
Meski dilanda pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir, Baznas menyambut baik sifat kedermawanan masyarakat yang tak pernah luntur. Di masa serba sulit dari sisi ekonomi dan kesehatan, masyarakat Indonesia justru semakin gencar untuk berbagi kepada sesama.
“Sifat kedermawanan bangsa ini membuat Indonesia bisa keluar dari masa sulit pascakrisis akibat pandemi. Masyarakat rentan banyak yang terbantu, karena mereka yang mampu dari sisi ekonomi saling bahu membahu mengulurkan tangan,” kata Rizal.
Selain sifat dermawan yang telah mengakar sejak lama, pencapaian ini juga diyakini sebagai bentuk kepercayaan masyarakat kepada organisasi pengelola zakat, termasuk Baznas. Terlebih, dalam mengelola dana zakat, infak, dan sedekah yang disalurkan masyarakat, Baznas menerapkan 3A, yakni Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI.
“Melalui penerapan 3A di setiap aktivitas Baznas, InsyaAllah akan memberi kepercayaan lebih kepada muzaki, yang tak akan ragu lagi untuk saling membantu. Baznas selalu transparan dan tepat sasaran dalam menyalurkan bantuan. Dan Alhamdulillah, lembaga amil zakat (LAZ) dan unit pengumpul zakat (UPZ) semakin kuat. Peran filantropi semakin nyata dan semakin meluas di berbagai negara,” ucap Rizaludin.
Kedermawanan masyarakat Indonesia juga terlihat dari meningkatnya pertumbuhan muzaki Baznas. Dalam satu tahun terakhir sejak September 2021 hingga September 2022, pertumbuhan muzaki Baznas terus meningkat. Per September 2021 berjumlah 947.044, sedangkan September 2022 telah mencapai 2.414.758 orang.
“Pertumbuhan juga terlihat dari meningkatnya jumlah zakat, infak, dan sedekah yang disalurkan masyarakat melalui Baznas. Pada periode Januari-September 2022 mencapai Rp 521.194.867.695, jumlah ini meningkat signifikan dari tahun 2021 lalu,” ucap Rizaludin.
Sementara untuk penghimpunan tingkat nasional, perolehan Baznas pada tahun 2021 sebesar Rp 14 triliun telah terlampaui. Menurut data per September 2022, Baznas telah menghimpun dana sebesar Rp 15 triliun.
“Perkiraan kami di sisa tiga bulan akhir tahun 2022 ini akan tembus di atas Rp 20 triliun,” katanya.
The World Giving Index (WGI) adalah laporan tahunan tentang kedermawanan di seluruh penjuru dunia yang diterbitkan Charities Aid Foundation (CAF). Laporan ini disusun dengan menganalisis hasil survei lebih dari 1,96 juta responden di 119 negara di seluruh dunia yang dikumpulkan oleh Gallup sejak 2009.
Hasil penelitian CAF menunjukkan 84 persen orang Indonesia menyumbang uang, jauh lebih tinggi dari skor rata-rata global (35 persen). Persentase warga Indonesia yang berpartisipasi dalam kegiatan kerelawanan juga tinggi (63 persen), hampir 3 (tiga) kali lebih besar dari angka rata-rata global (23 persen). Sementara persentase warga yang menyumbang untuk orang asing berjumlah 58 persen, sedikit lebih rendah dari angka rata-rata global (62 persen).
Sumber : https://www.republika.co.id/berita/rkain3423/indonesia-negara-paling-dermawan-di-dunia-baznas-apresiasi-kebaikan-muzaki