fbpx

Wakafmulia.org

Keutamaan Sedekah: Lebih Utama ke Saudara Sendiri atau Orang Lain?

Bersedekah (shadaqah) adalah memberikan harta benda dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Semua kebaikan yang dilakukan demi kemashlahatan umum untuk mengharap ridho Allah dapat menjadi bagian dari sedekah. Dengan bersedekah, seorang muslim akan membantu orang lain yang membutuhkan. Sedekah tidak akan mengurangi kekayaannya pemberinya sesuai janji Allah, dan justru menghasilkan banyak keuntungan baginya di dunia dan akhirat.

Menurut laman Kemenag, sedekah adalah memberikan sesuatu tanpa ada takarannya karena mengharapkan pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala. Sedekah dapat diberikan pada kaum fakir miskin, orang yang membutuhkan, dan siapa pun yang berhak diberikan sedekah tanpa mengharapkan adanya imbalan. Sedekah memiliki makna yang lebih luas dibanding infak. Objek sedekah tidak terbatas pada pemberian dalam bentuk materi atau harta benda. Bahkan tenaga, pikiran, menolong orang, hingga menyingkirkan batu di jalan termasuk dalam kategori bersedekah. Nabi Muhammad memberikan petunjuk terkait amalan sedekah paling mudah dilakukan, yaitu tersenyum. Beliau bersabda, “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah” (HR. At-Tirmidzi).

Keutamaan Sedekah Sedekah adalah amalan yang memiliki berbagai keutamaan. Manfaatnya dapat dirasakan di dunia dan di akhirat. Orang yang membantu maupun yang dibantu sama-sama mendapat kebaikan dari pelaksanaan amalan ini.

Ada kalanya seseorang bimbang dalam memberikan sedekah, apakah diberikan pada keluarga atau orang lain. Terkait hal ini, Imam Nawawi dalam kitab Al Majmu’ Syarah Al Muhadzab mengatakan bahwa ulama bersepakat jika sedekah kepada sanak keluarga lebih utama ketimbang untuk yang lain menurut beberapa hadits. Dilansir laman NU, dalam sebuah hadis riwayat Bukhari nomor 1462 diceritakan suatu ketika Rasulullah ke masjid untuk shalat Ied. setelah selesai shalat lalu menghadap jamaah dan memberikan nasihat termasuk petuah untuk bersedekah.

Lalu, saat melihat beberapa wanita yang lewat beliau berseru, “Wahai para wanita sekalian, bersedekahlah! Sebab saya itu melihat mayoritas dari kalian adalah penghuni neraka!”. Para wanita tersebut bertanya kenapa mesti bersedekah. Lalu, Rasulullah menjawab, “‘Karena kalian sering melaknat dan kufur terhadap suami. Aku tidak pernah melihat seseorang yang akal dan agamanya kurang namun bisa sampai menghilangkan kecerdasan laki-laki cerdas kecuali hanya di antara kalian ini yang bisa, wahai para wanita.”

Sekembalinya dari shalat Ied, istri Ibnu Mas’ud yang bernama Zainab menemui beliau di rumahnya. Dia mengatakan pada Rasululullah bahwa ingin menyedekahkan hartanya tapi suaminya mengira jika dia dan anak mereka lebih berhak mendapat sedekahnya. Mendengar penjelasan Zainab, Rasulullah menjawab bahwa benar yang dikatakan oleh Ibnu Mas’ud. Suami dan anak Zainab lebih berhak mendapatkan sedekah itu dibanding orang lain. Kisah dalam hadis di atas menjadi sebuah pijakan untuk mengutamakan bersedekah untuk keluarga terlebih dahulu.

Kendati demikian, menurut sebagian murid Imam Syafi’i tidak mengapa pula mau mendahulukan yang mana ketika bersedekah. Sementara itu, Imam Baghawi melihat ada perbedaan pandangan dalam masalah keutamaan ini. Menurutnya deretan paling awal sebagai penerima sedekah tetap pada keluarga yang menjadi tanggung jawab untuk diberi nafkah seperti istri dan anak-anaknya. Dengan begitu, sedekah lebih diprioritaskan pada anak kerabat jika mereka memang memiliki keadaan tidak mampu seperti fakir, miskin, atau berhutang banyak (gharim). Arti “tidak mampu” mengacu pada standar orang-orang yang berhak menerima zakat.

Namun jika dalam keluarga sudah tidak ada lagi orang yang memiliki kondisi berhak diberikan zakat, maka priotas sedekah dapat diberikan untuk yang lain. Baca juga: Daftar Amalan Sunah Bulan Ramadhan: Sahur, Sedekah, hingga I’tikaf Baca juga artikel terkait SEDEKAH atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar (tirto.id – Sosial Budaya)

Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Penulis: Ilham Choirul Anwar

Editor: Yulaika Ramadhani

Sumber : https://tirto.id/keutamaan-sedekah-lebih-utama-ke-saudara-sendiri-atau-orang-lain-gd6d